Tanaman Kemuning (Murraya paniculata) merupakan salah satu tanaman obat yang juga dikenal sebagai tanaman hias dan tanaman fragrance.
Tanaman Kemuning berasal dari Birma dan telah dikultivasi di berbagai daerah di Asia dan Asia Tenggara. Sumatera memiliki beberapa varietas endemik dari tanaman Kemuning.
Selain digunakan sebagai tanaman hias, Kemuning juga merupakan tanaman obat yang digunakan dalam sediaan topikal dermal sebagai scrub, peeling, masker dengan tujuan denaturasi protein permukaan kulit yang dapat membersihkan sel kulit mati dan meregenerasi pertumbuhan sel kulit baru. Resep bunga Kemuning telah digunakan selama ratusan tahun di dalam masyarakat Indonesia dalam bentuk lulur tepung beras dan ekstrak cair dari daun bunga Kemuning.
Bagian daun tanaman Kemuning mengandung senyawa polifenol carboxylic acid (-COOH) yang berfungsi dalam hal denaturasi protein dan regenerasi sel kulit baru. Perkembangan formulasi dan product development dari sediaan topikal dermal menggunakan bahan carboxylic acid (-COOH) digunakan dalam berbagai produk perawatan skin care seperti toner, cleanser, facial wash, cream, lotion dan bedak tabur.
Kultivasi tanaman Kemuning memerlukan waktu 1.5 tahun sampai dengan 2 tahun. Sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk pemurnian galur dan seeding dapat mencapai hingga 3 tahun sebelum mencapai yield value produktif. Tanaman Kemuning merupakan tanaman perennial yang berbunga sepanjang tahun dengan estimasi perkiraan long life hingga 10 tahun. Kemuning merupakan tanaman fragrance yang berbunga sepanjang tahun.
Tanaman Kemuning blossoming sekali dalam satu bulan selama empat sampai dengan lima hari dengan bunga berwarna putih yang memiliki bau aromatik khas tanaman Kemuning disebut juga sebagai orange blossom. Riset tanaman Kemuning telah diadakan di phyttech laboratory mulai dari kultivasi dan pemurnian galur sebagai tanaman obat hias.
Kemuning® digunakan sebagai signature branding product phyttech laboratory.
PHYTTECH LABORATORY
KLASIFIKASI BOTANI.
| |||||||||||||||||
Comments
Post a Comment